Welcome to idiot's blog

Assalamualaikum



mungkin ada yang aneh dari judul blog ini tapi saya hanya ingin mengingatkan bahwa kelebihan yang tersembunyi dibalik keidiotanlah yang sesungguhnya luar biasa akan tetapi sering di pandang sebelah mata.




Berpolitik atau menjadi kambing politik (sebuah pilihan yang harus segera di putuskan)

24 Feb 2011

Sebuah pernyataan yang patut untuk kita renungkan. Selama ini apa yang terbesit di kepala kita saat mendengar kata POLITIK. Ya,  banyak dari kita yang  mengatakan  politik itu kotor, politik itu identik dengan tipu-tipu, politik itu gak ada bener, politik adalah sarana untuk menzolimi orang lain, bahkan ada yang berkomentar masa bodoh dengan politik dan negeri ini yang penting hidup enak dan nyaman. Bermacam-macam argument negative tentang politik, dan semua argumen itu semua ternyata benar. Lewat politiklah sarana terbaik untuk  menciptakan kezaliman dan kerusakan begitu juga sebaliknya merupakan sarana yang sangat efektif untuk mewujutkan perbaikan di Negeri ini.

Sedikit curhatan dari seorang supir angkot, saat itu kebetulan saya hanya satu-satunya penumpang dan  duduk di depan tepat di sebelah supir, pak supir ini selain seorang supir juga anggota jama’ah salah satu ormas islam. percakapan dimulai dari penumpang angkot yang ahir-ahir ini makin sepi, anaknya yang lagi menimba ilmu di pesanten sudah waktunya untuk memberikan kiriman jatah bulanan, hingga merembet pada kekecewaan dia kepada salah satu tokoh dalam jama’ah yang dia ikuti yang tengah tersandung kasus korupsi, “Memang negeri ini sudah bobrok, tidak dapat di sembuhkan, saya sangat kecewa jika seorang kiyai itu ikut-ikut berpoitik, akan tambah merusak segalaya, karena tergiur nikmatan dunia mereka melupakan identitasnya, saya sudah tidak percaya lagi dengan kiyai masuk dunia politik, sehebat apapun dia kalau masuk politik pasi lansung jadi penjahat, karena kerjanya menipu rakyat.” Saya hanya bisa diam sedikit takut dengan wajah pak supir yang makin marah Dan akhirnya kemarahanya berbuntut pada nasehat kepada ku, “makanya dek pokoknya belajarlah yang bener gak usah ikut-ikut dunia itu akan tambah merusak diri, belajarlah, timbalah ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa memberikan manfaat bagi orang lain”, aku hanya bisa membalas dengnan anggukan kecil dengan ekspresi bingung.

 Segala argumen negative masyarakat  tentang politik  diatas secara tidak langsung merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap praktik politik yang di mainkan oleh para praktisi politik dinegara kita tercinta ini. Namun sampaikapan kita akan tetap seperti ini? Membiarkan kekuasaan di negeri ini di pegang oleh orang-orang yang zalim. Di setiap media telah ter-ekspouse kasusu korupsi yang seolah bukan lagi masalah besar, tetapi sudah menjadi ciri khas pemerintahan atau bahkan budaya di negeri kita ini. Kalau korupsi itu benar budaya maka ini mimpi buruk.

Sekarang akan saya ulangi pertanyaan di atas, SAMPAI KAPAN KITA AKAN TERUS SEPERTI INI? Sampai kapan kita akan hanya bisa menkmati drama korupsi yang tayang di televise  silih berganti seolah mengalahkan populernya sinetron cinta fitri? Sampaikapan kita hanya bisa mengeluh kecewa atas kinerja dan moral para pejabat pemerintahan saat ini? Pertanyaan pertanyaan inilah yang harus bisa dijawab oleh generasi muda saat ini. Sungguh benar -benar sebuah kabar buruk jika pemuda Indonesa sekarang sudah mulai tidak perduli dengan keadaan Indonesa saat ini, karena bisa jadi negeri ini akan di pimpin oleh orang-orang asing yang berusaha mengulangi penjajahan di berbagai sector  yang saat ini mulai mencoba membangun karir di Indonesa. Bukan tidak mungkin juga negeri akan di pimpin orang-orang non muslim meskipun mayoritas umat di Negara ini beragama Islam karena generasi muda penrusnya tidak lagi mempunya kapasitas kapabilitas yang berkualitas.

Kawan apa kita ini termasuk orang yang bodoh? bahkan benar-benar bodoh kalau masih terfikirkirkan dalam diri kita “yang penting hidup ni simple simple ja, belajar yang rajin ntar lulus daftar PNS setelah dapat gaji tetap nikah punya anak, tua dan mati” bnarkah seperti itu? Orang berlomba-lomba menjadi dokter,guru, dosen, polisi, TNI dan PNS lainya tapi mereka tidak pernah tau bahkan tidak mau tau atas apa yang dilakukan oleh pemimpn-pemimpin kita, banya dana yang seharusnya untuk menunjang kesahehatan tapi tidak sampai pada tujuan, anggaran kesejahteraan pendidikan harus di potong untuk kepantingan pribadi pejabat, kesejah teraan pegawai yang dirasa tidak sesuai dengan perjuangan mereka yang sunggu-sungguh, sementara para wakil rakyat kita dan para birokrasi di Negara kita yang hidup dengan bergelimbang kekayaan tetapi kerjanyalah yang selalu di pertanyakan, tak peduli nasib guru dan PNS lainya berjuang di bawah dengan gaji yang tidak layak, para anggota TNI yang sesunggunya berjuang untuk negeri ini sampai nyawanya dipertarukan, polri yang selalu berjuang untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Lucunya para PNS, TNI dan Polri akan sangat tak menyadarinya bahwa anggaran yang seharusnya untuk menjamin kesejahteraan mereka dimakan oleh para pejabat tetapi mereka tetap bangga tunduk dan taat pada perintah orang-orang yang telah mencuri hak-hak mereka. Apakah kita akan terus membiarkan semuanya ini terjadi, membiarkan diri kita menjadi kambing tunggangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab hanya mengedepankan prakmatisme pribadinya untuk meraup keuntungan dinegeri ini tapa sedikitpun memikirkan kemakmuran negeri ini.

Bukan salah masyarakat atau saudara-saudara kita yang menganggap bahwa politik itu kotor dan penuh tipu muslihat, karena drama seperti itu lah yang sampai saat ini dimainkan oleh praktisi politik yang tidak bertanggung jawab. Karena memang mayoritas para pejabat negri ini yang moralnya dipertanyakan. Apakah kita hanya tetap diam dan membiarkan kezaliman di negeri ini terus berlanjut?

Islam adalah agama smpurna yang yang mengatur seluruh aspek kehidupan kehidupan diri pribadi sebagai individu, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Semuanya Islam telah mengaturnya dengan sangat sempurna. Mengatur sebuah Negara dengan sistem pemerintahan yang baik ada pada Islam, lantas bukankah sudah seharusnya kita sebagai umat Islam memperjuangkan hal itu. Mengatur sebuah Negara itulah yang merupakan bentuk dari praktik politik, mengendalikan pemerintahan, menjaga kesejahteraan dan mengambil kebijakan yang bisa memberikan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat, islam punya solusimya. Lantas sebagai muslim yang mempunyai  semangat dakwah,  saat kebenaran dan kebaikan itu kita pahami , apa kita akan tetap diam meliahat sebuah kemungkaran?

Dalam berdakwah memang ada banyak cara entah itu lewat majelis ta’lim, media masa, lembaga pendidikan dan lain-lain. Dari beberapa wasilah atau perantara dakwah itulah yang kini dianggap  paling efektif di Negara kita adalah dakwah melalui jalur politik, sudah jelas tentunya saat kita ingin menerapkan sayari’at Islam dalam seluruh aspek kehidupan dalam rangka mencapai kehidupan Islam yang Kaffah takakan pernah bisa terwujud jika pemerintahan di negara kita dan kebijaka yang telah dikeluarkan itu tidak sesuai dengan aturan-aturan Islam, maka berdakwah melalui polotik dengan  jalan masuk dalam pemerintahan dan ikut berperan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan Negara agar bisa kita kondisikan minimal tidak bersebrangan  dengan ajaran-ajaran Islam.

Sistem pemerintahan yang digunkan adalah sistem demokrasi yang didalamnya kita mempunyai hak dan kewajiban untuk menentukan wakil kita di parlemen dan memilih orang yang akan menjadi pimpinan pemerintahan di Negara kita. Di Negara demokrasi setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memilih dan menentukan pemimpin bangsa kita ini kedepan. Sebagai umat  Islam tentunya perkara ini adalah bukan sekedar hak dan kewajiban akan  tetapi sebuah amanah dan tanggung jawab yang nantinya kita semua akan pertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Ingatlah, satu suara yang kita berikan kepada orang yang salah, artinya kepada orang yang tidak bisa memegang amanah yang mulia ini dengan baik maka dosa yang dilakukan para pemimpin kita adalah bagin dari dosa kita karena kita lah yang menunjuknya sebagai pemimpin kita. Sesungguhnya sebagai masyarakat Islam ternyata untuk dakwah melalui politik tidak selalu kita harus ikut masuk secara penuh dan didalamnya akan tetapi menentukan pilihan yang terbaik itu juga termasuk bagian dari usaha kita menegakkan agama Allah yang haq yaitu dinul Islam.

Jadi kawan-kawanku sekalian para pemuda dan khususnya mahasiswa yang aku cintai karena Allah, kita semua adalah para generasi Islam perbaikan umat masa depan. Mari kita mempersiapkan diri kita untuk masadepan bangsa kita ini, kita pecahkan argumen dan penikitran orang-orang bodoh yang menganggap bahwa kebobrokan pemerintahan ini sudah tidak bisa diselamatkan karena kita para generasi muda masa depan yangkan merubahnya. Allahu Akbar, Merdeka Walillahil hamdu!

Semoga sedikit ungkapan perasaan yang coba penulis  tuliskan ini dapat memberikan wacan baru agar kita semua khususnya diri pribadi penulis untuk bisa segera menentukan pilihan apakah Berpolitik atau menjadi kambing politik yang hanya dijadikan tunggangan orang-orang zalim untuk mendapatkan kekuasaan. Dan harapanya kita generasi muda bisa mensikapi segala permasalahn di negeri kita ini dengan lebih cerdas dan bijak, sehingga segala kebaikan dan cita-cita bangsa ini bisa terwujud guna lahirnya peradaban negri kita yang Baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur! Wallahu a’alam bissowa!


Inspirasi: “Bintang Politik atau Binatang Politik” DM 2 Bandung

0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
madiun, jawa timur, Indonesia
I am studied Islamic Law in Islamic state Univercity of Malang. Syariah alwais in my live

Followers

forum silaturahim


ShoutMix chat widget

Guest Fans