Welcome to idiot's blog

Assalamualaikum



mungkin ada yang aneh dari judul blog ini tapi saya hanya ingin mengingatkan bahwa kelebihan yang tersembunyi dibalik keidiotanlah yang sesungguhnya luar biasa akan tetapi sering di pandang sebelah mata.




Bapak-bapakku Where are You?

22 Aug 2011

1 comments
Live
Pagi 22 Agustus 2011 (22 Ramadhan 1432 H) pagi dini hari yang indah seperti biasa dengan sekuat tenaga aku paksa tubuh ini untuk bangun dan bersentuhan dengan air, belum selesai perjuangan hingga kaki ni melangkah masuk masuk masjid seperti kebiasaan muslim lainya di 10 hari di bulan Ramadhan untuk beriktikaf. Begitu juga denganku selalu berusaha saya sempatkan untuk ke masjid sebelum makanan sahur telah siap.

Ramadhan kali ini lagi-lagi tidak bersama keluarga karena harus mengikuti progam PM (Pengabdian masyarakat) yang diselenggarakan kampus sebagai pengganti program KKN. Kami 15 orang di tempatkan di masjid besar Al-Ridlo Kauman Mojoagung Jombang. Dari awal sudah disepakati untuk sahur tugas para cekwek memasak dan kita yang cowok setiap pagi harus berkunjung ke kos mereka untuk maka sahur.

Sudahlah, bukan tentang PM yagng mau saya ceritakan kali ini tapi sebuah pemandangan pagi yang memaksa jari-jari saya untuk mengetikkannya dalam tuisan ini. Sebenarnya sebuah hal yang mungkin kawan-kawan juga sering jumpai hal-hal seperti ini, tetapi sebuah pembicaran dengan kawan lah yang membuat saya sadar bahwa hal biasa ini yang seharusnya menjadi perhatian lebih.

Dalam perjalanan kembali dari kos cewek setelah makan sahur, di teras sebuah rumah sempat saya melihat seorang pria paruh baya biasa dengan pakaian kumal berantakan lengkap segala peralatan yang dia dapat dari tempat sampah. Sebenarnya waktu berangkat saya sudah melihat tetapi setelah pulang tiba-tiba muncul pertanyaan dalam diri saya “Seandainya terjadi apa-apa pada orang ini bagaimana ya? Siapa yang harus bertanggung jawab dan merawatnya? Apa yang punya rumah mau ya merawat orang ini? Kalau mau di kembalikan keluarga, dimana keluarganya?” serangan prtanyaan itu langsung saya berikan ke teman-teman . sejenak kita semua diam dan bingung. Lalu muncul jawaban, “paling ya di laporin polisi, polisi nyuruh rumah sakit ya sudah rumah sakit yang mengurus kalau keluarganya di temukan ya di kembalikan kalu tidak akan di awetkan dan di jual untuk kepentinagn akademik.”

“Ya Allah begitukah nasib orang ini kelak?” dalam hati saya berontak. Tiba-tiba teringat sama UUD 1945 pasal 34 yang telah disampaikan saat kuliah.

  1. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.
  2. Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat kemanusiaan.
  3. Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas pelayanan umum yang layak.
  4. Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undangundang.


“Beginilah sebenarnya konstitusi negara ini mengatur semuanya ini tapi kenapa? Dengan terang-terangn konstitusi yang kita mulyakan dilanggar. Bagamana dengan nasib orang ini? Apakah nasib orang ini sudah mendapat jaminan sesuai kemanusiaan? TIDAK! ” yang benar adalah orang ini tidak lebih beruntung dari binatang peliharaan, bahkan nasibnya lebih teragis dari kuucing liar yang dibuang majikanya. Ya Allah kemana para penguasa negeri ini? Kemana bapak-bapak kita itu?

Mendengar berita pemulang seorang tersangka kasus korupsi yang telah di tangkap di luar negri menelan biaya milyaran rupiah, kasus penyalahgunaan uang negara yang merugikan negara trilliunan rupiah. Sedangkan kita semua tau masih banyak orang seprti nasib bapak ini di luarsana. Terus, bagai mana nasib mereka? Haruskah mereka di angkut satpol PP dan di usir karena di anggap meresahkan warga? Ya Allah sebuah pemandangan pagi yang berhasil menusuk mata ku hingga Air mata ini menggenang.
Wahai bapak-bapakku pemimpin bangsa Where are you? Apa yang selama ini kalian lihat pada negeri ini? Sejauh mana usaha kalain untuk negeri ini? Bagaimana kalian tega hanya memikirkan perut kalian yang mulai membuncit dengan mengenyampingkan hak-hak saudara kita itu. Pantaskah kalian mengaku orang terhormat, berpendidikan, bijaksana dengan polah tingkah kalian yang tidak lebih baik dari binatang. Lantas kepada siapa yang harus bertanggung jawab atas semua ini?

“Ya Allah 66 tahun sudah Indonesiaku ini berdiri tegak atas berkat dan rahmatMu. Ampunilah dosa kami, dosa ibu bapak kami dosa para pemimpin negeri ini. Naungilah kami semua dengan cinta dan hidayahMu. Jangan biarkan hati-hati kami,dan hati-hati pemimpin kami mengeras tanpa perduli kepada negeri ini. Jadikanlah Indonesaku ini Indonesa yang baldatun toyyibatun wa Rabbun ghofur.”

Kacaunya tulisan ini semoga mampu mengungkapkan kekacauan negeri kita ini. Marilah kawan semua, kalau bukan kita para pemuda generasi bangsa yang perduli dan merubah negeri kita ini lantas siapa? Semoga bermanfaat bagi kita semua.
Wallahu a’lam bissowab.


# Seri Benci tapi Cinta Indonesiaku

Upaya Hukum PK oleh Antasari Azhar

13 Jun 2011

1 comments
Tanggal 11 Februari 2009 lalu, mantan ketua KPK Antarsari Azhar telah di vonis 18 tahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan sebaga terdakwa kasus pembunuhan berencana direktur perusahaan PT Putra Rajawali Banjaran, Nasruddin Zulkarnaen. AA telah di jerat dengan pasal penyertaan tindak pidana, pasal 55 ayat (1) ke-1 yaitu: mereka yang melakukan, yang menyuruh melakukan, dan yang turut serta melakukan perbuatan; jo Pasal 55 ayat (1) ke-2 yaitu: mereka yang dengan memberi atau menjanjikan sesuatu dengan menyalahgunakan kekuasaan atau martabat, dengan kekerasan, ancaman atau penyesatan, atau dengan memberi kesempatan, sarana atau keterangan, sengaja menganjurkan orang lain supaya melakukan perbuatan. Dari pasal penyertaan diatas AA ditetapkan sebagai pelaku sekaligus penganjur tindak pidana pembunuhan Nasruddin Zulkarnai sesuai KUHP pasal 340 dengan ancaman hukuman maksimal hukuman mati.

Kasus diatas telah melewati proses upaya hukum yang sangat panjang sesuai dengan tata cara hukum acara pidana yaitu melalui pengadilan tingkat pertama, pengadilan tingkat banding kepada pengadilan tinggi dan yang terahir adalah kasasi pada Mahkama Agung. Demi kepentingan hukum upaya yang dilakukan di tingakat kasasi ini merupakan upaya hukum terahir yang bisa dilakukan terhadap putusan perkara pidana kecuali putusan tersebut adalah putusan bebas, sesuai ketentuan dalam KUHP pasal 244 dan 259, upaya ini juga disebutkan dalam UU 48 tahun 2009 Tentang Kekuasaan Kehakiman. Jadi setelah upaya hukum kasasi, sudah tidak ada lagi upaya hukum lain.

Dalam beberapa waktu yang lalu kita kembali di hebohkan dengan kasus ini seiring dengan di ajukanya PK (Peninjauan Kembali) oleh Maqdir Ismail kuasa hukum dari pihak Antasari Azhar. Peninjauan Kembali adalah proses upaya hukum luar biasa yang dilakukan terhadap putusan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap dan apabila di temukan adanya novum (Bukti baru) atau terdapat kesalahan dalam proses pengambilan keputusan, upaya hukum PK yang diabil kuasa hukum Antasari sesuai dengan yang di atur dalam KUHAP pasal 263 ayat 1.

Kuasa hukum Antasari Azhar mengajukan upaya PK kepada Komisi Yudisial karena telah ditemukan beberapa kejanggalan dalam proses hukumnya. Beberapa kejanggalan itu adalah
  1. 1. Adanya ketidak sesuaian antara hasil visum bekas peluru dan fakta yang ada pada kaca mobil Nasruddin Zulkarnain.
  2. 2. Roy Harianto (ahli senjata) berpendapat, bukti yang ditunjukkan adalah senjata jenis revolver 038 spesial dan rusak karena salah satu silindernya macet.
  3. 3. Dalam keputusan di PN Tangerang dan di PN Jakarta Selatan ada perbedaan kualifikasi para terpidana, karena dalam pertimbangan PN Tangerang Eduardus Noe Ndopo Mbete alias Edo dan Hendrikus hanya sebagai penganjur, sedangkan dalam pertimbangan PN Jakarta Selatan Antasari Azhar, Sigid Haryo Wibisono dan Wiliardi Wizar, mereka adalah sebagai pelaku dan penganjur.
  4. 4. Hakim mengizinkan pemeriksaan penyidik di persidangan, yang serta merta dilakukan sesudah Wiliardi Wizar mencabut pengakuan adanya keterlibatan Antasari Azhar dalam perkara pembunuhan almarhum Nasrudin.
Beberapa keterangan di atas itu cukup menjadi alasan kuat untuk bisa diajukanya upaya hukum PK kepada Mahkama Agung.

Dalam hukum acara pidana, segala upaya hukum yang bisa dilakukan adalah bagian dari usaha dan upaya untuk mewujudkan dan memberikan keadilan kepada seluruh masyarakat di Indonesa. Seperti upaya yang dilakukan oleh pihak Antasari Azhar mulai dari pengadilan tingkat pertama, tingkat banding hingga kasasi dan sekarang kembali mengajukan PK merupakan mekanisme yang bisa dilakukan oleh orang-orang yang menuntut sebuah keadilan maupun yang tersandung masalah hukum di negeri ini.

Menggugat peran pendidik sebagai penegak hukum

29 Apr 2011

0 comments


Indonesa adalah negara hukum, menjadikan konstitusi sebagai pijakan dalam setiap pengambilan kebijakan, tapi  seolah-olah peraturan yang ada hanyalah sebagai lukisan dalam sebuah rumah yang indah dan gagah sehingga membuat orang  terlena saat melihatnya, namun sesungguhnya tidak mempunyai efek yang berarti dalam proses kehidupan yang terjadi dalam rumah itu. Artinya keberadaan hukum sekarang masih jauh dari tujuan dan harapan dibuatnya peraturan sebagai kontrol dalam kehidupan sosial yang berjalan dalam masyarat.
Kalau kita sama-sama mengkaji, coba kita lihat peraturan apa yang jelek di negara ini? Bahkan kita punya lebaga legislatif yang siap menelurkan peraturan-peraturan baru untuk mengakomodir segala permasalahan yang timbul dalam masayarakat. Sekarang sejauh mana segala peraturan itu bisa berjalan?  Kekerasan, penipuan, pelecehan, pornografi, korupsi yang merajalela suap-menyuap, dll. Apakah kemudian diantara sekian banyak kasus hukum itu di sebabkan karena kurangnya pengetahuan masyarakat terkait hukum itu randah? Saya yakin tidak, karena mayoritas pelakunya adalah orang yang berpendidikan tinggi, bahkan kejahatan itu dilakukan oleh oknum-oknum penegak hukum di negeri ini.
Mungkin kita memang harus sama-sama perihatin atas kerja para penegak hukum di negeri kita saat ini yang sangat jauh dari harapan ditambah lagi kejahatan yang seolah sudah menjadi mata rantai yang tak ada ujungnya. sekali lagi apakah itu semua dikarenakan pemahaman para penegak hukum di negeri kita ini kurang? saya yakin tidak, tetapi kepatuhan masyarakat terhadap hukum yang kini mulai bergeser. Slogan sadar hukum yang selama ini di gaungkan ternyata sudah tidak mampu untuk memberikan solusi karena masyarakat sekarang sadar hukum tetapi mereka tidak mau patuh terhadap hukum. Pakar Sosiologi Hukum Prof.DR. Satjipto Raharjo, dalam bukunya “Sisi-Sisi Lain Dari Hukum di Indonesia, Penerbit Kompas, 2003”, secara implisit menyimpulkan bahwa, adanya perasaan tidak bersalah, sekalipun putusan judex factie ( PN dan PT) telah menyatakan yang bersangkutan bersalah, merupakan preseden buruk bagi tegaknya budaya hukum di negeri ini”. Dari pesan di atas ada hal yang sangat penting yaitu kesadaran yang diiringi dengan kepatuhan terhadap hukum yang kemudian sangat di butuhkan.
 Secara a contra-rio masyarakat tidak patuh pada hukum karena masyarakat tersebut dihadapkan pada dua tuntutan kesetiaan dimana antara kesetiaan yang satu bertentangan dengan kesetiaan lainnya. Misalnya masyarakat tersebut dihadapkan pada kesetiaan terhadap hukum atau kesetiaan terhadap “kepentingan pribadinya” yang bertentangan dengan hukum, seperti banyaknya pelanggaran mulai dari pelanggaran yang ringan sampai yang terberat.  Apalagi masyarakat menjadi berani tidak patuh pada hukum demi kepentingan pribadi karena hukum tidak mempunyai kewibawaan lagi, dimana penegak hukum karena kepentingan pribadinya pula tidak lagi menjadi penegak hukum yang baik. ketidak patuhan masyarakat selama ini adalah disebabkan karena moral masyarakat yang mulai mengalami pergeseran yang cukup siknifikan sehingga menuntun hati nurani mereka untuk berani melawan hukum dengan mengenyampingkan kemaslahatan umum demi kepentingan pribadi.
Yang perlu penulis tegaskan disini adalah pendidikan moral lah yang paling penting dan sangat dibutuhkan. Sorang pelaku kejahatan yang sudah tidak lagi menyesal atas perbuatanya sehingga saat keluar dari hukuman akan kembali berulah, begitu juga para penegak hukum yang mereka paling paham dan mengerti tentang sebuah keadilan tetapi menjadi orang yang pertama kali mengingkari sebuah keadilan. Begitulah yang terjadi karena moral mereka tidak terdidik dengan baik. Krena itulah sesungguhnya tugas besar bagi para pendidik di negeri ini, sudah seharusnya bukan hanya ilmu yang diberikan dan di ajarkan tetapi juga pendidikan moral yang paling penting. Memang tidak bisa menyelesaikan  permasalahan yang saat ini terjadi secara instan tapi dalam jangka panjang ini bisa memberikan perubahan yang nyata bagai negeri kita, dan jika itu tidak ada, maka kebobrokan saat ini akan terus terwariska pada generasi berikutnya sehingga tidak akan pernah selesai.
Peran pendidik sesungguhnya yang menjadi kunci dalam menegakkan hukum dinegeri kita ini, sehingga di masa depan sudah tidak ada lagi pejabat pemerintahan, para penegak hukum, dan masyarakat di negeri ini mempunyai moral yang buruk. Dengan demikian moral yang baik  yang akan menuntun manusia untuk mejalani sebuah peradaban dan proses kehidupan yang saat itu  kebenaran akan di katakan benar dan kesalahan  akan di akui sebagai kesalan, InsyaAllah!
Wallahualambissoab.

Teori Negara dalam Islam

1 Mar 2011

0 comments

Islam merupakan sebuah ajaran agama yang mengatur seluruh aspel kehidupan (Syumul), jadi setiap hal-hal mulai dari yang kecil seperti aktifitas masing-masing indifidu hingga kehudapan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Seperti yang di firmankan oleh Allah SWT dalam surat Al Baqarah 208 sebagai berikut:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Dari ayat di atas menerangkan bahwa sesungguhnya Islam itu mengatur seluruh aspek kehidupan, termasuk dalam hal kekuasaan dan kepemimpinan hingga sistem pemerintahannya. Jadi Islam mempunyai patokan atau panduan tersendiri dalam menjalankan roda kehidupan di Dunia ini.
Kekuasaan dalam Negara
Mengenai timbulnya kekuasaan dalam Negara, Islam mempunyai pendirian yang berlainan dari teori-teori kekuasaan dalam Negara yang di angkat oleh para ilmuan barat. Dalam islam di terangkan bahwa Allah telah mengatakan kepada malaikat bahwa akan menciptakan Adam sebagai penguasa di muka bumi dan Allah juga menyatakan dalam Al-Qur’an bahwa Allah mengangkat Daud sebagai penguasa di bumi. Artinya kekuasaan dalam Islam merupakan mutlak milik Allah dengan dedelegasikan tugas itu kepada utusan-utusan yaitu manusia yang dimuliakan oleh Allah yaitu para Nabi dan Rosul.
Akan tetapi teori ini tidak sama dengan teori teokrasi yang dibawa oleh para ilmuan barat yang menganggap bahwa kekuasaan dalam sebuah Negara itu merupakan bij gratie Gods (karunia Tuhan) tetapi bagaimana pengusa itu menggunakan kekuasaan tidak di perdulikan yang akhirnya timbul kekuasaan yang semena-mena dan di atas namakan Tuhan. Akan tetapi Islam memberi panduan dan petunjuk dalam melakasanakan amanah-amanah dalam kekuasaan yang telah tercantum dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Teori kekuasaan dalam Islam juga bukan seperti yang di ungkapkan oleh .A. Ahmad yang mengatakan bahwa salah satu dasar-dasar negara Islam adalah kedaulatan rakyat dimana pengertiannya adalah dalam kata-kata ulil amri seperti yang disebutkan oleh Qur’an 4:59 yang memerintahkan bahwa umat Islam harus mentaati Allah dan Rasul serta ulil amri. Namun kita tidak melihat pengertian bahwa kedaulatan rakyat itu dalam kata-kata ulil amri kendatipun dalam kata-kata itu ada tersimpul musyawarah, perbedaan pikiran dan perwakilan seperti dalam pemilihan Abu Bakar sebagai khalifah yang bukan atas petujnjuk Nabi tetapi atas hasil musyawarah oleh parasahabat baik dari golongan Ansor maupun muhajirin. Namun harus diingat bahwa musyawarah, perbedaan pikiran dan perwakilan bukanlah berarti bahwa negara itu mendasarkan kekuasaannya pada kedaulatan rakyat.
Abdoer rauf sependapat dengan Prof. Dr. Ismail Suny, S.H. M.C.L., yang mengatakan bahwa Dewan Perwakilan Rakyat hanya sebagai penyelenggara belaka dari kedaulatan Tuhan, yang akan menciptakan hukum dalam masyarakat. Namun beliau tidak sependapat ketika Ismail Suny mengatakan bahwa kedaulatan Tuhan, kedaulatan rakyat, dan kedaulatan hukum dapat dipertemukan dalam satu negara, apabila yang dimaksudkan adalah bahwa ketiga-tiganya itu mempunyai tingkat yang sama tingginya.
Kekuasaan dalam Islam mutlak hanya pada Allah SWT adapun didunia ini didelegasikan pada para utusanya untuk membimbing dan memimpin umatnya yang disebut para Nabi dan Rasul mulai nabi Adam hingga Muhammad. Setelah Nabi Muhammad sudah tidak ada lagi nabi berikutnya hingga digantikan oleh para khalifah. Mulai masa khalifah inilah seluruh tata kehidipan yang ada diatur oleh seorang khalifah dengan berlandaskan pedoman Al-Qur’an dan Al-Hadits. Semua perkara diselesaikannya, mulai dari tata cara ibadah, tata kehidupan, kepemimpinan, sistem kenegaraan semua harus sesuai ddengan Al-Qur’an dan Al-Hadits.
Jadi pada dasarnya Islam itu mempunyai teori dan aturan tersendiri yang sesungguhnya semua aturan itu di sandarkan pada Tuhan dengan panduan atau pedoman yang telah diberikan yaitu Al-Qur’an dan Al-Hadits. Segala teori aturan atau manhaj inilah yang merupakan sebuah kesempurnaan dan yang akan memberikan kemaslahatan seperti yang dijanjikan oleh Allas SWT.
Wallahualam bissowb



Berpolitik atau menjadi kambing politik (sebuah pilihan yang harus segera di putuskan)

24 Feb 2011

0 comments
Sebuah pernyataan yang patut untuk kita renungkan. Selama ini apa yang terbesit di kepala kita saat mendengar kata POLITIK. Ya,  banyak dari kita yang  mengatakan  politik itu kotor, politik itu identik dengan tipu-tipu, politik itu gak ada bener, politik adalah sarana untuk menzolimi orang lain, bahkan ada yang berkomentar masa bodoh dengan politik dan negeri ini yang penting hidup enak dan nyaman. Bermacam-macam argument negative tentang politik, dan semua argumen itu semua ternyata benar. Lewat politiklah sarana terbaik untuk  menciptakan kezaliman dan kerusakan begitu juga sebaliknya merupakan sarana yang sangat efektif untuk mewujutkan perbaikan di Negeri ini.

Sedikit curhatan dari seorang supir angkot, saat itu kebetulan saya hanya satu-satunya penumpang dan  duduk di depan tepat di sebelah supir, pak supir ini selain seorang supir juga anggota jama’ah salah satu ormas islam. percakapan dimulai dari penumpang angkot yang ahir-ahir ini makin sepi, anaknya yang lagi menimba ilmu di pesanten sudah waktunya untuk memberikan kiriman jatah bulanan, hingga merembet pada kekecewaan dia kepada salah satu tokoh dalam jama’ah yang dia ikuti yang tengah tersandung kasus korupsi, “Memang negeri ini sudah bobrok, tidak dapat di sembuhkan, saya sangat kecewa jika seorang kiyai itu ikut-ikut berpoitik, akan tambah merusak segalaya, karena tergiur nikmatan dunia mereka melupakan identitasnya, saya sudah tidak percaya lagi dengan kiyai masuk dunia politik, sehebat apapun dia kalau masuk politik pasi lansung jadi penjahat, karena kerjanya menipu rakyat.” Saya hanya bisa diam sedikit takut dengan wajah pak supir yang makin marah Dan akhirnya kemarahanya berbuntut pada nasehat kepada ku, “makanya dek pokoknya belajarlah yang bener gak usah ikut-ikut dunia itu akan tambah merusak diri, belajarlah, timbalah ilmu sebanyak-banyaknya agar bisa memberikan manfaat bagi orang lain”, aku hanya bisa membalas dengnan anggukan kecil dengan ekspresi bingung.

 Segala argumen negative masyarakat  tentang politik  diatas secara tidak langsung merupakan bentuk kekecewaan masyarakat terhadap praktik politik yang di mainkan oleh para praktisi politik dinegara kita tercinta ini. Namun sampaikapan kita akan tetap seperti ini? Membiarkan kekuasaan di negeri ini di pegang oleh orang-orang yang zalim. Di setiap media telah ter-ekspouse kasusu korupsi yang seolah bukan lagi masalah besar, tetapi sudah menjadi ciri khas pemerintahan atau bahkan budaya di negeri kita ini. Kalau korupsi itu benar budaya maka ini mimpi buruk.

Sekarang akan saya ulangi pertanyaan di atas, SAMPAI KAPAN KITA AKAN TERUS SEPERTI INI? Sampai kapan kita akan hanya bisa menkmati drama korupsi yang tayang di televise  silih berganti seolah mengalahkan populernya sinetron cinta fitri? Sampaikapan kita hanya bisa mengeluh kecewa atas kinerja dan moral para pejabat pemerintahan saat ini? Pertanyaan pertanyaan inilah yang harus bisa dijawab oleh generasi muda saat ini. Sungguh benar -benar sebuah kabar buruk jika pemuda Indonesa sekarang sudah mulai tidak perduli dengan keadaan Indonesa saat ini, karena bisa jadi negeri ini akan di pimpin oleh orang-orang asing yang berusaha mengulangi penjajahan di berbagai sector  yang saat ini mulai mencoba membangun karir di Indonesa. Bukan tidak mungkin juga negeri akan di pimpin orang-orang non muslim meskipun mayoritas umat di Negara ini beragama Islam karena generasi muda penrusnya tidak lagi mempunya kapasitas kapabilitas yang berkualitas.

Kawan apa kita ini termasuk orang yang bodoh? bahkan benar-benar bodoh kalau masih terfikirkirkan dalam diri kita “yang penting hidup ni simple simple ja, belajar yang rajin ntar lulus daftar PNS setelah dapat gaji tetap nikah punya anak, tua dan mati” bnarkah seperti itu? Orang berlomba-lomba menjadi dokter,guru, dosen, polisi, TNI dan PNS lainya tapi mereka tidak pernah tau bahkan tidak mau tau atas apa yang dilakukan oleh pemimpn-pemimpin kita, banya dana yang seharusnya untuk menunjang kesahehatan tapi tidak sampai pada tujuan, anggaran kesejahteraan pendidikan harus di potong untuk kepantingan pribadi pejabat, kesejah teraan pegawai yang dirasa tidak sesuai dengan perjuangan mereka yang sunggu-sungguh, sementara para wakil rakyat kita dan para birokrasi di Negara kita yang hidup dengan bergelimbang kekayaan tetapi kerjanyalah yang selalu di pertanyakan, tak peduli nasib guru dan PNS lainya berjuang di bawah dengan gaji yang tidak layak, para anggota TNI yang sesunggunya berjuang untuk negeri ini sampai nyawanya dipertarukan, polri yang selalu berjuang untuk menjaga ketertiban dan keamanan. Lucunya para PNS, TNI dan Polri akan sangat tak menyadarinya bahwa anggaran yang seharusnya untuk menjamin kesejahteraan mereka dimakan oleh para pejabat tetapi mereka tetap bangga tunduk dan taat pada perintah orang-orang yang telah mencuri hak-hak mereka. Apakah kita akan terus membiarkan semuanya ini terjadi, membiarkan diri kita menjadi kambing tunggangan orang-orang yang tidak bertanggung jawab hanya mengedepankan prakmatisme pribadinya untuk meraup keuntungan dinegeri ini tapa sedikitpun memikirkan kemakmuran negeri ini.

Bukan salah masyarakat atau saudara-saudara kita yang menganggap bahwa politik itu kotor dan penuh tipu muslihat, karena drama seperti itu lah yang sampai saat ini dimainkan oleh praktisi politik yang tidak bertanggung jawab. Karena memang mayoritas para pejabat negri ini yang moralnya dipertanyakan. Apakah kita hanya tetap diam dan membiarkan kezaliman di negeri ini terus berlanjut?

Islam adalah agama smpurna yang yang mengatur seluruh aspek kehidupan kehidupan diri pribadi sebagai individu, masyarakat, berbangsa dan bernegara. Semuanya Islam telah mengaturnya dengan sangat sempurna. Mengatur sebuah Negara dengan sistem pemerintahan yang baik ada pada Islam, lantas bukankah sudah seharusnya kita sebagai umat Islam memperjuangkan hal itu. Mengatur sebuah Negara itulah yang merupakan bentuk dari praktik politik, mengendalikan pemerintahan, menjaga kesejahteraan dan mengambil kebijakan yang bisa memberikan kemaslahatan bagi seluruh masyarakat, islam punya solusimya. Lantas sebagai muslim yang mempunyai  semangat dakwah,  saat kebenaran dan kebaikan itu kita pahami , apa kita akan tetap diam meliahat sebuah kemungkaran?

Dalam berdakwah memang ada banyak cara entah itu lewat majelis ta’lim, media masa, lembaga pendidikan dan lain-lain. Dari beberapa wasilah atau perantara dakwah itulah yang kini dianggap  paling efektif di Negara kita adalah dakwah melalui jalur politik, sudah jelas tentunya saat kita ingin menerapkan sayari’at Islam dalam seluruh aspek kehidupan dalam rangka mencapai kehidupan Islam yang Kaffah takakan pernah bisa terwujud jika pemerintahan di negara kita dan kebijaka yang telah dikeluarkan itu tidak sesuai dengan aturan-aturan Islam, maka berdakwah melalui polotik dengan  jalan masuk dalam pemerintahan dan ikut berperan dalam pengambilan kebijakan-kebijakan Negara agar bisa kita kondisikan minimal tidak bersebrangan  dengan ajaran-ajaran Islam.

Sistem pemerintahan yang digunkan adalah sistem demokrasi yang didalamnya kita mempunyai hak dan kewajiban untuk menentukan wakil kita di parlemen dan memilih orang yang akan menjadi pimpinan pemerintahan di Negara kita. Di Negara demokrasi setiap warga Negara memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk memilih dan menentukan pemimpin bangsa kita ini kedepan. Sebagai umat  Islam tentunya perkara ini adalah bukan sekedar hak dan kewajiban akan  tetapi sebuah amanah dan tanggung jawab yang nantinya kita semua akan pertanggungjawabkan kepada Allah SWT. Ingatlah, satu suara yang kita berikan kepada orang yang salah, artinya kepada orang yang tidak bisa memegang amanah yang mulia ini dengan baik maka dosa yang dilakukan para pemimpin kita adalah bagin dari dosa kita karena kita lah yang menunjuknya sebagai pemimpin kita. Sesungguhnya sebagai masyarakat Islam ternyata untuk dakwah melalui politik tidak selalu kita harus ikut masuk secara penuh dan didalamnya akan tetapi menentukan pilihan yang terbaik itu juga termasuk bagian dari usaha kita menegakkan agama Allah yang haq yaitu dinul Islam.

Jadi kawan-kawanku sekalian para pemuda dan khususnya mahasiswa yang aku cintai karena Allah, kita semua adalah para generasi Islam perbaikan umat masa depan. Mari kita mempersiapkan diri kita untuk masadepan bangsa kita ini, kita pecahkan argumen dan penikitran orang-orang bodoh yang menganggap bahwa kebobrokan pemerintahan ini sudah tidak bisa diselamatkan karena kita para generasi muda masa depan yangkan merubahnya. Allahu Akbar, Merdeka Walillahil hamdu!

Semoga sedikit ungkapan perasaan yang coba penulis  tuliskan ini dapat memberikan wacan baru agar kita semua khususnya diri pribadi penulis untuk bisa segera menentukan pilihan apakah Berpolitik atau menjadi kambing politik yang hanya dijadikan tunggangan orang-orang zalim untuk mendapatkan kekuasaan. Dan harapanya kita generasi muda bisa mensikapi segala permasalahn di negeri kita ini dengan lebih cerdas dan bijak, sehingga segala kebaikan dan cita-cita bangsa ini bisa terwujud guna lahirnya peradaban negri kita yang Baldatun toyyibatun wa rabbun ghofur! Wallahu a’alam bissowa!


Inspirasi: “Bintang Politik atau Binatang Politik” DM 2 Bandung

Bego dan Polos itu 11-12

8 Feb 2011

2 comments
Berawal dari sebuah perdebatan kecil yang berujung pada pertengkaran sehingga menginspirasiku untuk melahirhan tulisan atau tepatnya cerita sederhana ini. Bukan bemaksud untuk memukul gendering tanda perang dimulai tetapi sebuah bentuk penyampaian argumentasi secara tuntas agar bisa kita memahami bersama.

Berawal dari sebuah kisah gerombolan mahasiswa di salah satu universitas di Jakarta, 5 orang yang terdiri dari dua orang cowok dan tiga cewek. Andi, Romi, lia, intan dan dona. Mereka berlima memang sudah menjadi sahabat sejak mulai ospek hingga kini mereka sudah semester V. Andi adalah cowok metropolitan denga stayle Jakarta, berkatong tebal sehingga dia dapat dikatakan paling tajir diantara kawan lainya. Romi seorang mahasiswa luar biasa yang memiliki kecerdasan lebih dari pada teman-temanya sanya dia termasuk cowok pemalu untuk mengungkapkan cintanya, sehingga diam-diam sering memendam sakit hati jika cewek yang dia sukai bersama cowok lain tanpa berani untuk mengungkapkanya. Lia adalah gadis kampung yang melancong ke ibukota untuk menuntut lmu. Dandanan sederhananya has sumedang-bandung yang memang daerah asal dia, boleh dikatakan lugu, polos dengan wajah hitam manis. Intan adalah cewek asli joja yang dilahirkan di lingkungan Islami sehingga dia satu-satunya cewek berjilbab diantara kedua temenya, pribadinya santun, cerdas, cantik, anggun dan selalu bisa menjadi penasehat bagi teman-temanya, dia juga yang selalu mengingatkan kawan-kawanya untuk beribadah saat mereka asyik dengan aktifitas mereka. Dan yang terahir adalah Dona dia adalah gadis ibukota yang lucu, rame dan agak sedikit bego sehingga tingkah lakunya yang konyol kerap sekali membikin teman2nya tertawa, dia juga orang yang selalu berhasil membuat teman-temanya cepat lupa dengan kesedihan yang mereka alami.

Saat liburan smester V telah datang, kelima sekawanan ini mempersiapkan diri untuk mengisi agenda awal libur mereka sebelum mereka pulang kerumah. Memang sudah tradisi mereka setiap liburan berkunjungi ke salah satu rumah teman untuk bersenag-senag bersama. Libur kali ini jadwalnya untuk berkunjung ke rumah Intan didaerah sumedang jawa barat. Jum’at pagi mereka telah bersiap untuk berangkat menuju rumah intan dengan menggunakan mobil Toyota avanza milik Andi dengngan posisi duduk Andi didepan skaligus mengemudikan mobil yang didampingi oleh kekasihnya yaitu lia yang duduk di sebelah kirinya, mereka memang telah pacaran sejak 1,5 tahun terahir, tepat di belakang Lia dibarisan kedua ada Dona si bego dan sebelah kananya Intan, dan duduk paling belakang adalah Romi yang memang karena permintaan dia sendiri, dia tidak mau duduk didepan karena ingin dekat dengan Intan cewek pujaan hatinya yang selama ini memang dia pendam, dia juga tidak mau duduk di baris kedua karena jelas perjalanan akan terasa tidak nyaman jika dia berada disamping Intan, akhirnya dia memilih di belakang dengan harapan bisa mencuri-curi pandangan kearah wajah intan yang cantik dan santun itu.
Pukul 05.00 WIB mereka mulai berangkat dari Jakarta menuju ke bandung. Mereka sengaja berangkat pagi-pagi karena takut akan terjebak macet. Ditengah perjalanan mereka terus bercerita kesana kemari tak jarang celotehan dari dona cewe bego dan gokil itu membuat teman-temanya tertawa ngakak. Andi jelas dia tidak bisa ikut menyimak percakapan teman-temanya dengan baik karena harus berkonsentarasi kejalanan yang rame meski tidak macet, sehingga tidak jarang saat teman-temanya tertawa Andi penasaran dan meminta kepada teman-temanya untuk mengulangi pembahasanya, tapi selalu tidak di indahkan karena teman-temanya sudah ngakak tertawa, sesekali dia dapet balasan dari Dona “Udahlah mang Udin gakusah ikut-ikut, nyetir ja yang bener ntar kalau nabrak gue potong gaji lo!” terus disambung dengan tertawa mengejek dari teman-teman yang lain, andi hanya bisa memasang wajah kesal khasnya sambil memikirkan balasn untuk si Dona.

Tanpa terasa perjalanan mereka sudah mulai masuk Tol Jakarta-Bandung, tidak biasanya, saat itu lia terlihat diam, biasanya dia selalu ikut2 bercelotek dengan gaya polos ala kampong yang sering menjadi bahann tertawaan teman-temanya. Tapi kali ini dia hanya bisa terdiam karena sejak tadi dia menahan kencing, inilah lucunya si polos Lia dengan gaya kampungnya, bahkan saking polosnya di tidak berani bilang ke teman-temanya karena takut menggagu perjalan mereka, dia juga bekata dalam hatinya “lagian kalau aku bilang pun percuma, mana ada kamar mandi di tengah jalan Tol Panjang seperti ini yang ada hanya membuat teman-teman bingung mending saya tahan ja.” Satu menit, dua menit memang dia mampu bertahan akan tetapi lama kelamaan kekuanya habis, kelihat dari gaya duduknya sudah tidak tenang, di sudah sesekali mengoyangkan pinggulnya dengan harapan bisa membantu pertahannya, tetapi gawat ternyata sudah tidak tertahan lagi dan akhirnya Syur………… #$%@^!@^*&@^&*@^*!

Ditengah-tengah obrolan yang asyik tiba-tiba Dona terdiam dengan sedikit kaget juga bingung, sepontan mulutnya berucap “Eh, kaki gue kok kena air ya? Air apaan nni ndi di mobil lo?” andi yang lagi asyik nyetir antara nyambung dan endak atas pertanyaan Dona masih terdiam sambil berfikir bingung, tiba-tiba si Romi nyletuk “alah mungkin itu Cuma air AC” dengan harapan Dona biar bisa segera tenang dan melupakan apa yang ada di kakinya dan segera kembali focus pada Romi yang saat itu lagi asyik-asyiknya cerita tentang masa kecilnya bersama teman-teman SD nya, harus terpotong gara cairan yang mengenai kaki Dona. Mendengar ucapan Romi si Andi segera membenarkan, “iya tu paling-paling air AC”. Dona masih penasaran sambil melihat dan mengoyang-goyangkan kakinya dengan sepatu high heel faforitnya, akhirnya dia masih melanjutkan pertanyaanya “emang air AC bisa nyampek blakang sini ya? “ sebelum mendapat jawaban sudah tidak sabar akhirnya di usap kedua kakinya yang basah denga tangan nya dan dicium baunya “air AC baunya kok gini ya? Kayak kencing keponakan gue” dia yang tampak familier dengan bau kencing karena sering di kencingi keponakanya yang masih berumur 3 tahun. Mendengar keluhan dari Dona Wajah lia mulai memerah takut bercampur malu, dia sadar air kencingnya yang banyak sampai mengalir kebelakang mengenai kaki Dona. Rasa penasaran Donapun belum selesai, dia mencari-cari sumber darimana air itu muncul dengan meraba-raba kursi depanya yang di duduki oleh Lia, dan sambil berkali-kali diciumi tangan nya hingga beberapa saat dia baru yakin bahwa benar `ini bukan air AC tapi ni air kencing, tapi dia masih bingung “kalau kencing ni kencing siapa?” si Romi kembali asal nyletuk “air radiator kali” mendengar ucapan itu andi tambah bingung, dan berkata dalam hatinya “Mana mungkin air radiator sampek situ? Lagian ni kan AVANZA mobil baru, kok disamakan kayak angkot yang air radiatonya kemana-mana”. Mendengar kata-kata dari Romi, Dona langusng saja percaya karena sesungguhnya dia tidak tau apa itu air Radiator.

Kejadian itu pun berlalu begitu saja hingga si Andi menyapa kekasihnya si Lia yang wajahnya aneh, gelisah, takut, malu pokoknya capur aduk. Melihat keadaan itu andi pun nyletuk “beb, adapa sih kok diem ja, pingin buang air ya?” mendengar itu dona kaget serentak memandang wajah Lia, mulutnya pun sepontan teriak “Lia………………………………..@#%$#@%#@%$@#$@%” sambil terus ngomel-ngomel, yah ahirnya dia sadar bahwa cairan yang mengalir dikakinya tadi adalah kencing Lia, serentak Romi dan Andipun tertawa terbahak-bahak hingga Intan yang gaya tertawanya santun hilang ikutan ngakak sambil memegang perutnya yang mulai sakit karena menahan tawa. Lia dengan wajah polos khas kampungnya hanya bisa mengucap kata maaf. Kekesalan Dona makin menjadi dia ngomel-ngomel minta turun dari mobil “ndi, henikan mobilnya sekarang gue mau turun” bentak Dona, “Mana mungkin kita berhenti disini inikan jalan Tol yang ada kita malah kena tilang pak polisi” sahut Andi. Dona kembali membentak “ Pokoknya gue mau turun sekarang juga, kalau ndak gue usapin ni kencing kemuka lo!” belum sepet andi menjawab ancaman dari Dona, Dona pun langsung mengusapkan tanganya ke ok Mobil yang basah oleh kencing dan di usapkan ke muka Andi sambil ber kata” Rasain ni kencing kekasih lo. Ayo berhenti ndak?” muka andi basah oleh kencing dan tanpa pikir panjang menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Dona langsung loncat keluar dan segera membersihkan kaki dan tanganya dengan tissue. Dengan penuh rasa malu dan bersalah mimik wajah kampong lia mualai berani dia angkat dan menatap si Andi “Maafin eneng ya kang, habis eneng dah ndak kuat lagi nahanya ” pinta Lia ke Andi dengan bahasa khas sundanya. “Tenang beb, dak papa janga di pikir” jawab andi, “Terus kursi mobil akang bagaimana?”, “Tenang kan besok bisa di cuci beb.” Akhirnya Perjalanan merekapun harus terhenti gara-gara kejadian konyol itu!
Sebuah cerita fakta kocak dengan sedikit improfisasi yang dapat menggiring kita kepada sebuah kesimpulan bahwa si bego dan polo situ 11-12 yang artinya sama saja kehadiranya kurang baik. Bukan berarti mengatakan bahwa orang yang bego ataupun orang yang polos itu orang yang jelek, tetapi lebih pada seharusnya sikap atau watak yang seperti ini kita hindarkan bahkan kita hilangkan dari diri kita, bukan lah ciri dari pribadi muslim itu polos ataupun bego. Tegas, disiplin dan santun itu lah kita.
Perubahan dalam agenda perbaikan yang selama ini kita nantikan tidak akan bisa terwujud jika orang-orang polos dan bego ada didalamnya. Einsten, Habibi dan banyak ilmuan-ilmuan lain yang berhasil melawan kebegoan sehingga mampu merubah dunia. Dalam peristiwa penakukan kota Makah merupan bukti bahwa muslim itu tidak polos tetapi tegas dan berani mengambil sikap terhadap orang-orang kafir, pun juga peristiwa tri sakti dalam meruntuhkan rezim Sueharto merupakan perlawanan dari kepolosan orang-orang yang menerima pemerintaha rezim Sueharto yang otoritar dan menyengsarakan rakyat, dan kini yang terbaru perjuangan saudara-saudara kita di mesir untuk menurunkan pemerintahan Husni Mubarok selama 3 dekade terahir yang berusaha menghilangkan mesir dari identitas Islamnya.

Ikhwati fillah, tidak seharusnya sikap polos dalam diri kita kita pertahankan sehingga membiarkan musuh-musuh islam menghancurkan kita, mekipun dengan alasan menjaga perdamaian ataupun siakap toleransi yang selama ini kita gaungkan, letakkan itu semua pada tempatnya, sudah saatnya kita katakann yang Hak itu hak dengan alasan apapun harus kita pertahankan dan yang batil itu batil dengan alasan apapun harus kita lawan. Belum cukup sampai disitu tentunya, karena semua itu kita perjuangkan bukan dengan cara yang bego tentunya, artinya asal-asalan, tetapi tetap dengan cara yang cerdas dan mengutamakan kemaslahatan bersama. Maka insyaAllah Islam tetap tegak sebagai Rahmatan lil’alamin dengan ketegasan dan kesantunan bukan malah identik dengan KEKERASAN. Wallahu a’alambissowab!

Raport Akhir Tahunku Merah

31 Jan 2011

1 comments

Sebuah prestasi saat kita bisa dipertemukan dengan tanggal dan bulan yang sama saat kita keluar dari rahim ibu-ibu kita, bahkan sebagian orang menganggap sebuah keberhasilan dan nikmat sehingga harus dirayakan. Akan tetapi juga tidak sedikit orang yang menganggap bahwa hari itu merupakan peringatan besar atas berkurangnya umur kita dan itu berarti waktu kita untuk mampu menikmati indahnya dunia ini telah mulai berkurang, yang artinya keberadaab kita semakin dekat dengan sebuah kematian. Waw….. sedikit tersentak mendengar kata-kata itu, KEMATIAN sebuah hal yang kelihatan menakutkan dan menyeramkan namun tidak akan pernah bisa kita hindarkan (Kullu nafsin daaiqotul maut).


Banyak sekali pendapat orang terkait hari jadi atau ulang tahun yang bahasa kerennya adalah millad. Begitujuga dengan saya, saya mempunyai makna sendiri saat mengadapi sebuah peringatan hari lahir (Ulang Tahun). Saya lebih cenderung untuk menganggap bahwa hari ulang tahun adalah hari dimana kita menerima raport nilai hasil pekerjaan kita selama setahun sebelumnya. Moment inilah yang seharusnya bisa menadi moment untuk kita bisa menintrospeksi diri kita, menghitung hasil kerja kita dan mengukur kapasitas serta kualitas yang ada dalam diri kita.
Januari, 27 2011. Yah itu bertepatan dengan hari ulangtahunku yang ke 20 tahun. Sebuah kebanggaan dan prestasi yang baru saya dapatkan, sekaligus sebuh peringatan dan kecaman berat untuk keidupanku pribadi. Hari itu merupakan nikmat Allah yang luar biasa diberikan kepadaku karena sampailah aku dalam hitungan umur 20 tahun keadaan sehat walafiat, sebuah nikmat sekaligus prestasi besar karena ditengah kerasnya zaman saat ini yang mengikis moral seluruh penduduk dunia sehingga kita dihadapkan pada dua pilihan yang sangat berat antara mendahulukan sebuah kesenangan sesaat yang sebenarnya sudah tampak didepan mata, dan ini yang sangat mengiurkan dengan memilih untuk sedikit bersabar dan berjuang untuk kebahagiaan yang haqiqi di kemudian hari. Alhamdulillah, dengan dua senjata dahsyat warisan Rosulullah, dan dengan bmbingan orang-orang disekitarku, aku terus berusaha bertahan untuk terus berjalan menuju kebenaran walau msih sering terseok kekanan dan kiri, bahkan harus jatuh bangun di dalamnya tapi Allah telah menunjukkan kasih sayangnya kepadaku sehingga aku mampu bertahan. Syukur yang luar biasa aku panjatkan atas nikmat besar ini.

“Allahumma arinal haqqo,haqqo. warzuknattiba’ah waarinal batila,batila. Warzuknattinabah, Amien….!”

Tidak selesai sampai disana, ternyata bukan hanya sebuan prestasi dan nikmat tapi juga peringatan dan kecaman berat bagiku. Kalu kita renungkan besama, bukankah sesungguhnya sebuah peringatan peringatan saat hari ulang tahun itu datang, karena saat itu umur kita bertambah yang artinya berapalama lagi kita hidup? Sebuah nikmat jika sampai umurku ke20 tahun ini, tapi sampai kapan aku masih mampu menghirup udara segar ini, masih bisa tertawa lebar, masih mampu jail ke teman-temanku dan masih bisa merasakan nikmatnya sarapan nasi pecel yang menjadi kesukaanku. Bisa jadi di hari ulangtahunku ini bukan menjadi berita bahagia bagi orang-orang yang aku sayangi tapi menjadi kabar buruk, jika ternyata Allah tellah menuliskan umurku hanya sampai 20 tahun. ataukah mungkin 30 tahun? berarti sepuluh tahun lagi, ataukah 65 tahun? berarti tinggal sisa tiga puluh lima tahun lagi, atau bahkan 20 tahun + 4 hari? Itu artinya hari ini, bisa saja Allah akan mencabut nyawaku setelah selesai tulisan ini aku tulis. Bukankah itu semua sebuah peringatan nyata kawan? Akan tetapi sebenarnya bukan hak kita untuk membicarakan kematian. Yang terpenting dari itu semua adalah persiapan kita untuk menghadapi semua itu, apa amal yang telah kita handalkan untuk menyabut hari itu. Dengan demikian saat kita sudah siap kapanpun hari itu datang bukan menjadi sebuah hal yang menakutkan tetapi sebuah nikmat dan anugrah serta keberhasilan.

“Ya Allah ampunilah dosa-dosa hambamu ini dan juga dosa-dosa orang-orang yang hanbasayangi, dan matikanlah kami dalam syahid dijalan-Mu, Amien…!”

Berbicara soal amal dan persiapan, ternyata umurku ke 19 tahun telah gagal, benar sekali setelah aku renungkan memang benar Raportku Tahun ini Merah. Selama setahun sudah aku menjalaninya tidak ada prestasi yang bagus, malah sebuah kesalaha dan kegagalan lihat ni:
• Selama setahun yg lalu tidak ada amanah besar yang artinya tidak ada pekerjaan besar yang telah aku lakukan.
• Secara nilai akademik mengalami pernurunan antara tahun-tahun sebelumnya
• Selama setahun terahir bukan malah lebih baik, tapi bandelnya semakin bertambah.
• Tidak ada sama sekali hal yang kulakukan sehingga mebuat kedua orangtuaku bangga, yang ada setiap hari harus mengomel-ngomel gara-gara ulah saya. “Astagfirullah”
• Banyak sahabat-sahabat disekitarku yang harus sakit hati gara-gara ulahku, bahkan ada beberapa yang harus meneteskan air mata. “Jahate rek” (Pantesan ratusan orang bahagia sehingga mengucapkan selamat melalui facebook atas umurku yang semakin habis, munkin mereka pada senag kali ya, kalau aku segera enyah dari dunia ini he……….. Terimakasih buat teman-teman adib sayang kalian)
• Banyak alfa saat halaqah yang imbasnya juga pada amalan yaumiah semakin kacau.
• Amanah-amanah dakwah yang tidak terselesaikan dengan baik

Sebenarnya masih buanyak yang hal yan tidak bisa saya sebutkan karena hanya akan membuat malu kalu di tuliskan. Ada hal yang membuat ku tertawa sedih sebenarnya, ternyata tidak semua mengalami penurunan. Tanpa sengaja saat bercermin aku rasa ada yang aneh dalam diri saya, ternyata benar 75 kg, 10 kg nambah berat badanku yang dulu hanya 65 kg, Astagfiullah…… ni berat makannan apa dosa ya? He……. Intinya benar-benar sebuah kegagalan yang saat ini hanya bisa aku sesali dan muai berusa untuk aku perbaiki. Akhirnya lirik lagu ini yang muncul:

Duapuluh tahun ya…. Rabbana……
Hamba di dunia Rabbana……..
Hamba banyak dosa Rabbana.....
Hamba mohon Ampun!

“Ya Allah…. 20 tahun sudah hambamu telak kau beri esempatan untuk beribadah kepadamu, tapi ternyata hamba gagal dalam melaksanakanya. Malu rasanya karena nikmat yang Engkau berikan sangatlah besar tetapi apayang telah hamba lakukan seolah tak pernah menganggap hal itu. Ya Allah hanya maghfirahmulah yang bisa hamba harapkan. Ampunilah dosa kedua orang tuaku juga saudara-saudaraku juga sahabat-sahabatku semua yang telah sabar berada di sampingku. Ya Allah jadikanlah tahun lalu sebagai pelajaran yang berharga untuk menghadapi tahun-tahun berikutnya jadikanlah tahun-tahun berikutnya semakin lebih baik dengan Rahmat dan Ridho dari-Mu. Jagalah hambamu untuk tetap Istiqomah berada dijalan-Mu dan memperjuangkan agama yang Engkau ridhoi. Rabbana aatina fidunya hasanah wa fil akhirati hasanah wakina adzabannar Amie ya Rabbal ‘alamin.…..! ”

Tulisa ini memang sengaja ku buat karena agar kita semua khususnya saya sendiri biasa membiasakan untuk memaknai hari jadi bukan sekedar sebuah perayaan yang harus kita rayakan, akan tetapi adahal yang lebh penting dari itu semua yaitu adalah seberapa cermat kita dalam memuhasabah diri kita masing-masing agar kita tidak terperosok kejurang yang sama Allah berfirman:

“ Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah Setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Al-Hasyir 18)

“Jika hari ini lebih baik dari hari kemarin itu adalah orang-orang yang berutung, jika hari ini sama dengan hari kemarin itu adalah orang-orang yang rugi dan jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin itulah orang-orang yang celaka. ” Wallahu a’lamu bissowab………!



About Me

My photo
madiun, jawa timur, Indonesia
I am studied Islamic Law in Islamic state Univercity of Malang. Syariah alwais in my live

Followers

forum silaturahim


ShoutMix chat widget

Guest Fans